XtGem Forum catalog
apa itu subnetting ?
Postingan ini lanjutan dari postingan kemarin.. apa itu subnetting ? subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru.

Analogynya seperti dibawah ini.

Jika terdapat 120 orang siswa SMA memilih jurusan IPA, akan lebih baik bila seluruh total siswa tersebut dibagi menjadi 4 kelas sehingga masing-masing kelas terdiri dari 30 orang siswa dari pada dijadikan 1 kelas besar tanpa ada pembagian. Kosep pembagian seperti inilah yang dianut dalam subnetting.

Contoh:

Alamt IP 192.168.10.0 dengan subnet mask default 255.255.255.0 didefinisikan sebagai kelas C yang yang berarti alamat IP tersebut tanpa subnetting hanya memiliki satu alamat network dengan 254 buah alamat IP yang dapat dibuat (192.168.10.1 s/d 192.168.10.254).

Sekarang kita akan membagi network yang sudah ada kedalam beberapa sub network menggunakan teknik subnrtting dengan cara mengganti beberapa bit Host ID yang ada pada subnet mask dengan angka 1.

Sebelum subnetting:

IP addres : 192.168.10.0
Subnet Mask dalam Biner : 11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.0

Stelah DiSubnetting Menjadi:


IP addres : 192.168.10.0
Subnet Mask dalam Biner : 11111111.11111111.11111111.11000000
Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.192

Perhatikan bilangan biner yang di ganti, 2 bit angka 0 pada bagian Host ID saya ganti dengan 11 sehingga didapatkan subnet baru 255.255.255.192(anda tentu diperbolehkan mengganti dengan biner 111.1111.11111.111111 atau 1111111). Terus apa yang bisa lita lakukan dengan subnet yang baru tersebut?, Biasanya pembahasanya meliputi :
Berapa jumlah subnet?
Berapa jumlah host persubnet?
Berapa jumlah rentang Ip dan Ip yang bisa digunakan?
nah dibawah ini akan saya bahas... ;)

1). Menentukan Jumlah subnet (Sub Jaringan) baru yang terbentuk.
gunakan rumus 2^n-2 dengan n adalah jumlah bit 1 pada host ID yang telah dimodifikasi(11000000), maka didapat 2^n-2 =2. jadi IP 192.168.10.0 setelah
di subnetting didapatkan 2 subnet baru.

2. Menetukan Jumlah Host persubnet (Per sub Jaringan)
Gunakan rumus 2^h-2, dengan h adalah jumlah bit 0 pada host ID (11000000),maka
di dapat 2^h-2=62, jadi terdapat 62 host persubnet. atau dengan kata lain dari 2 kelompok sub jaringan yang ada, masing-masing sub jaringan dapat menampung 62 komputer dengan alamat IP yang berbeda.

Perhatian: karena pada contoh ini kita menggunakan kelas c, jadi penghitungan bit 0
hanya dilakukan mulai dari octat ke 4 saja. untuk kelas A anda harus menhitungnya
mulai dari octat ke 2,3 dan 4 serta kelas B mulai dari octat ke 3 dan 4 selama octat-octat
tersebut tidak bernilai 1.

3. Menentukan Block subnet dan rentang IP Address
Block subnet diperoleh dengan cara mengurangi 256(2^8) dengan angka dibelakang subnet musk yang telah dimodifikasi, 256-192=64, setelah itu jumlahkan angka hasil pengurangan ini sampai sama dengan angka dibelakang subnet sehingga didapat 64+64=128, 128+64=192. jadi kelompok IP address yang diterapkan pada 2 sub jaringan baru tersebut adalah 64:

192.168.10.64 s/d 192.168.127, subnet ke 1

192.168.10.128 s/d 192.168.191, subnet ke 2

4. Menentukan IP Address yang bisa digunakan.
Dari rentang IP Address pada masing-masing subnet diatas tidak semuanya dapat digunakan
sebagai alamat IP sebuah Host, selengkapnya

Sub jarinagn ke 1.

Alamat subnet : 192.168.10.64
Alamat Host pertama : 192.168.10.65
Alamat Host Terakhir : 192.168.10.126
Alamat Broadcast : 192.168.10.127

Sub jarinagn ke 2.

Alamat subnet : 192.168.10.128
Alamat Host pertama : 192.168.10.129
Alamat Host Terakhir : 192.168.10.190
Alamat Broadcast : 192.168.10.191

Alamat Address yang bisa digunakan adalah mulai dari alamat host pertama
sampai dengan alamat yang terakhir pada masing-masing subnet.
You might like:

Konfigurasi wireless acces point



Gaming n' Computer for newbie: Model Jaringan 7 OSI layer

Konfigurasi wireless acces point
Diposkan oleh Harry's Blog di 21:01 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Mengenal apa itu IP adress
Hwah sudah lama saya ga posting.. baiklah sekarang saya akan menjelaskan apa itu IP address .
Internet sebagai sebuah “interconnected network” merupakan jaringan komputer yang sangat luas, terdiri atas gabungan jaringan komputer di seluruh dunia mulai dari jaringan komputer milik pemerintahan, akademis, public sampai jaringan komputer pribadi. Untuk terhubung ke internet kita harus mendaftar ke ISP ( Internet Service Provider).

Agar seluruh komputer (host) yang terhubung ke internet dapat berkomunikasi, dibuatlah sebuah protocol (rule atau “aturan main”) standar yang mengatur komunikasi data tersebut. Adalah TCP/IP yang menjadi protocol resmi untuk aplikasi internet sejak tahun 1983 hingga sekarang (silahkan googling tentang “sejarah internet”)

Dalam Protocol TCP/IP tersebut, setiap host yang terhubung ke internet harus memiliki IP Address sebagai alat pengenal host pada network. IP Address tersebut haruslah bersifat unik, tidak boleh ada satu IP Address yang sama dipakai oleh dua host yang berbeda. Sebagai contoh situs Microsoft.com memiliki IP Address 207.46.250.119. Penggunaan IP Adress diseluruh dunia dikoordinasikan oleh lembaga sentral internet yang dikenal dengan IANA (Internet Asigned Number Authority).

Menurut Wikipedia, Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP. Pada pembahasan selanjutnya (dalam artikel ini) yang disebut sebagai IP Address adalah IP Address versi 4.

IP Address sebetulnya terdiri dari dua bagian yaitu bagian Network Identifier (NetID) yang berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain dan bagian Host Identifier (HostID) yang menentukan alamat host atau komputer dalam suatu network. Jadi seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama akan memiliki bit network (NetID) yang sama. Analoginya adalah seperti alamat rumah yang terdiri dari nama jalan dan nomor rumah.

Kelas-kelas IP Address
Terdapat 5 kelas IP Address, yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D dan Kelas E yang semua itu di desain untuk kebutuhan jenis-jenis organisasi atau pemakai.

IP Address Kelas A
• Struktur IP Address kelas A


• 8 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 24 bit berikutnya merupakan HostID
• Bit pertama diset 0 sehingga IP Address kelas A dimulai dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 01111111.11111111.11111111.1111111 atau 0.0.0.0 sampai 127.255.255.255
• Dengan demikian secara teori akan terdapat 128 Nework (2 pangkat7) dari 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx yang masing-masing network memiliki 2 pangkat 24 atau 16.777.216 host.
• Secara actual hanya terdapat 126 jaringan yang tersedia karena ada 2 alamat yang disisakan untuk tujuan tertentu, yaitu 0.xxx.xxx.xxx dan 127.xxx.xxx.xxx
IP Address Kelas B
• Struktur IP Address kelas B


• 16 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 16 bit berikutnya merupakan HostID
• Dua Bit pertama diset 10 sehingga IP Address kelas A dimulai dari 10000000.00000000.00000000.00000000 sampai 10111111.11111111.11111111.1111111 atau 128.0.0.0 sampai 191.255.255.255
• Dengan demikian secara teori akan terdapat 2 pangkat 14 atau 16.384 Newok dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx yang masing-masing network memiliki 2 pangkat 16 atau 65.536 host.
• Dikarenakan ada 2 alamat yang akan digunakan untuk tujuan khusus maka hostID yang tersedia efektif adalah sebanyak 65.534 host.
IP Address Kelas C
• Struktur IP Address kelas C


• 24 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 8 bit berikutnya merupakan HostID
• Tiga Bit pertama diset 110 sehingga IP Address kelas A dimulai dari 11000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11011111.11111111.11111111.1111111 atau 192.0.0.0 sampai 223.255.255.255
• Dengan demikian secara teori akan terdapat 2 pangkat 21 atau 2.097.152 Newok dari 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx yang masing-masing network memiliki 2 pangkat 8 atau 256 host.
• Dikarenakan ada 2 alamat yang akan digunakan untuk tujuan khusus maka hostID yang tersedia efektif adalah sebanyak 254 host.
IP Address Kelas D
• Struktur IP Address Kelas D


• Tidak dikenal NetID dan HostID
• Empat Bit pertama diset 1110 sehingga IP Address kelas D dimulai dari 11100000.00000000.00000000.00000000 sampai 11101111.11111111.11111111.1111111 atau 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255
• IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone).
IP Address Kelas E
• Struktur IP Address Kelas E


• Tidak dikenal NetID dan HostID
• Lima Bit pertama diset 11110 sehingga IP Address kelas D dimulai dari 11110000.00000000.00000000.00000000 sampai 11110111.11111111.11111111.1111111 atau 240.0.0.0 sampai 247.255.255.255
• Alamat ini digunakan untuk kegiatan eksperimental.
Alamat Khusus
Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah :
• Network Address.
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host menjadi 0. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan.
• Broadcast Address.
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255. Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
• Loopback AddressAlamat dengan NetID 127 adalah alamat khusus yang digunakan sebagai loopback address. Alamat ini digunakan untuk menguji perangkat lunak pada komputer atau host.
Private Address
Privat Address adaah kelompok IP Addres yang dapat dipakai tanpa harus melakukan pendaftaran. IP Address ini hanya dapat digunakanuntuk jaringan local (LAN) dan tidak dikenal dan diabaikan oleh Internet. Alamat ini adalah unik bagi jaringan lokalnya tetapi tidak unik bagi jaringan global. Agar IP Private ini dapat terkoneksi ke internet, diperlukan peralatan Router dengan fasilitas Network Address Traslation (NAT).

Berikut adalah Alamat yang dicadangkan untuk jaringan private:
• Private Address Kelas A :
IP Address dari 10.0.0.0 – 10.255.255.254, setara dengan sebuah jaringan dengan 24 bit host. Atau sekitar 16.777.214 host
• Private Address Kelas B:
172.16.0.0 – 172.31.255.255, setara dengan 16 jaringan yang masing-masing jaringan memiliki host efektif sebanyak 65.534 host
• Private Address Kelas C:192.168.0.0 – 192.168.255.254, setara dengan 256 jaringan yang masing-masing jaringan memiliki host efektif sebanyak 254 host.
Topologi logic
Topologi logik adalah gambaran bagaimana hubungan-hubungan secara logika yang terjadi antar masing-masing komputer dalam jaringan.
Beberapa bentuk arsitektur dan topologi l
ogik yang telah ada diantaranya adalah ArcNET, Ethernet, Token Ring, FDDI dan sebagainya. Masih banyak arsitektur lainnya, sebagiannya ditinggalkan
tetapi ada juga yang tetap terus dikembangkan. Dari sekian banyak arsitektur tersebut, yang paling umum dikenal dan banyak digunakan adalah arsitektur/topologi Ethernet.

ArcNET
Sepertinya arsitektur tipe ini sudah sangat jarang digunakan dan tidak begitu populer. Dikembangkan oleh DataPoint. Jaringan dengan topologi ini sangat simpel dan murah, tetapi tidak cocok untuk lingkungan jaringan yang membutuhkan kecepatan transfer data yang tinggi. Kecepatan transfer arsitektur ini sekitar 2,5Mbps, sehingga kurang diminati oleh arsitek jaringan komputer.
ArcNET biasanya menggunakan topologi fisik BUS atau STAR dengan media transmisi kabel Coaxial RG62. Pada topologi BUS, di setiap ujung rangkaian kabel (2 komputer yang paling ujung dari jaringan) harus dipasang terminator untuk menutup jaringan. Sedangkan pada topologi STAR diperlukan HUB atau Concentrator untuk menghubungkan komputer yang 1 dengan yang lainnya.
Prinsip kerjanya menggunakan token passing scheme dan broadcast dimana dalam jaringan komputer tersebut ada token yang mengalir dan dapat ditempeli dengan data yang akan dikirim ke komputer tujuan.
Token Ring
Token Ring dikembangkan oleh IBM dan di standarisasi dengan IEEE 802.5. Kecepatan transfer data arsitektur ini adalah 16Mbps dengan media transmisi kabel UTP ataupun STP dan topologi fisik yang digunakan umumnya adalah STAR yang memerlukan HUB.
Pada jaringan Token Ring, sebuah token bebas mengalir dalam jaringan, jika satu node ingin mengirimkan paket data, maka paket data yang akan dikirimkan ditempelkan pada token, pada waktu token berisi data, node lain tidak dapat mengirimkan data. Token passing digunakan dalam arsitektur ini untuk menghindari collision.

Data dalam jaringan dikirim oleh masing-masing komputer yang kemudian berjalan melingkar ke komputer-komputer yang lain untuk kemudian data tersebut akan diambil oleh komputer yang dituju atau yang membutuhkan. Pola transmisi ini tetap berlaku meskipun topologi menggunakan STAR.

FDDI (Fiber Distributed Data Interface)
FDDI menggunakan kabel fiber optik yang bekerja berdasarkan 2 buah ring konsentris dengan kecepatan 100Mbps. Salah satu ring bisa berfungsi sebagai backup apabila ring yang lainnya atau node (komputer) lain terputus atau tidak beroperasi.
Jaringan dengan arsitektur ini memerlukan biaya yang cukup mahal; sehingga kurang cocok untuk membangun jaringan komputer yang sederhana seperti di rumah atau di kantor-kantor kecil.


Ethernet
Arsitektur ini dikembangkan oleh Xerox Corp. pada tahun 1970 dan di standarisasi IEEE 802.3 pada tahun 1980. Arsitektur Ethernet bisa dikatakan sebagai bentuk jaringan yang paling banyak digunakan. Hal ini dimungkinkan karena jaringan ini cukup sederhana dan mudah diinstalasi. Kecepatan transfer data cukup tinggi 10Mbps, 100Mbps dan terus berkembang hingga 1Gbps.
Arsitektur Ethernet ini dapat dibangun dengan media Coaxial RG58 atau RG8 dan juga kabel UTP dan HUB. Jaringan Ethernet yang menggunakan kabel Coaxial RG58 disebut Thin Ethernet atau 10Base2, jika menggunakan RG8 disebut Thick Ethernet atau 10Base5. Sedangkan yang menggunakan UTP disebut juga 10BaseT atau Fast Ethernet. Fast Ethernet ini yang paling banyak digunakan.
Cara kerja arsitektur ini memakai metoda CSMA/CD (Carrier Sence Multiple Acces/collision detection). Bilamana suatu node mengirimkan paket melewati jaringan, maka node tersebut akan mengecek terlebih dahulu apakah jaringan sedang mengirimkan paket data atau tidak. jika jaringan sedang kosong, maka node akan mengirimkan paket data. Jika ternyata ada paket data lain, pada saat node akan mengirimkan data, maka akan terjadi collision. Bila hal ini terjadi maka jaringan dan node akan berhenti mengirimkan paket data, kemudian node dan jaringan
Konfigurasi Web Server 2003
Saya akan menceritakan tentang apa itu Web Server dan cara mengkonfigurasi Web Server. Web Server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan
HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Server web yang terkenal diantaranya adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS). Apache merupakan server web antar-platform, sedangkan IIS hanya dapat beroperasi di sistem operasi Windows.

Langkah-langkah Konfigurasi Web Server


1. Pertama kita masukkan CD Windows Server 2003 pada CD-ROM
2. Mulai dengan klik start menu
3. Lalu pilih “Control Panel”

4. Kemudian pilih “add or remove programs”


5. Setelah itu pilih “add or remove windows components”


6. Pada windows components pilih “Application Server”,

7. Kemudian pilih “Detail”


8. Setelah itu beri tanda centang pada “Internet Information Services (IIS)”. Klik OK


9. Tunggu beberapa saat ketika computer mencopy data dari CD. Setelah itu klik Finish.



10. Setelah IIS diinstall, klik start menu  administrative tools  Internet Information Services (IIS) Manager.


11. Klik kanan pada folder “Web Sites” kemudian pilih New =>Web Site…


12. Klik Next pada “Web Site Creation Wizard”


13. Isi deskripsi web pada “Web Site Description”. Lalu next



14. Masukkan IP Address yang akan digunakan untuk Web site ini. Lalu next


15. Pada “Web Site Home Directory”, klik Browse untuk meletakkan direktori web. Cari folder Inetpub =>wwwroot. Kemudian klik Ok. Lalu Next



16. Klik Next pada “Web Site Access Permissions”. Ini untuk memperbolehkan apa saja yang bisa dilakukan pada web tersebut. Jadi centang saja “Read”. Lalu next

17. Setelah itu Klik Finish



18. Setelah jadi, klik kanan pada web site yang telah kita buat tadi. Lalu pilih Properties


19. Pada Properties, masuklah pada halaman “Documents”. Lalu tambahkan Seperti : Index.php, Index.html, Index.asp dan lainnya. Lalu klik Apply & OK\



20. Web server pun jadi





Be the first to rate this [?]

You might like:

Pengertian scanner
Setting DHCP pada windows server 2003
1. Pertama kita masukkan CD Windows Server 2003 pada CD-ROM
2. Mulai dengan klik start menu
3. Lalu pilih “Control Panel”
4. Kemudian pilih “add or remove programs”



5. Setelah itu pilih “add or remove windows components”



6. Pada windows components pilih “networking services”





7. Kemudian pilih “Detail”



8. Pada networking services, beri tanda “centang” pada DHCP. kemudian next



9. Tunggu beberapa saat untuk pencopyan data. Lalu Finish
10. Setelah DHCP diinstall, pada administrative tools, pilih DHCP



11. Pada DHCP klik kanan, lalu pilih “New scope”



12. Pada new scope wizard, klik Next untuk melanjutkan



13. Setelah itu isi nama scope sesuai dengan keinginan kita. Contoh :
•Name : boss
•Description : konfigurasi DHCP
Seperti pada gambar. Lalu klik Next



14. Pada IP Address Range yang akan digunakan client isi Start IP Address, End IP Address dan Subnet masknya. Contoh :.
• Start IP Address : 172.24.0.3
• End IP Address : 172.24.0.5
• Length : 29
• Subnet Mask : 255.255.255.248
Lalu klik Next.



15.Pada Add exclusions atau IP yang tidak boleh digunakan oleh client. isi start IP address dan end IP address. Contoh :
• Start IP Address : 172.24.0.1
• End IP Address : 172.24.0.2
Lalu Next.

16. Kemudian muncul Lease Duration. untuk menentukan berapa lama client bisa menggunakan IP Address yang diberikan Server. Contoh :
• Days : 14
• Hours : 14
• Minutes : 14
Kemudian Next.

17. Lalu muncul Configure DHCP Options, pilih “Yes, I want to configure these option now”. Lalu Next”

18. Pada Router (Default Gateway) isi IP Addressnya. Contoh :
• IP Address : 172.24.0.1
Lalu Add
Kemudian Next.

19. Domain Name and DNS Server isi Parent Domain, Server name dan Add IP Address. Contoh :
• Parent Domain : boss.com
• Server name : www.boss.com
• IP Address : 172.24.0.1
Setelah itu IP Address di Add
Apabila kita telah menginstall DNS, apa bila kita mengisi Server name sesuai dengan nama server, IP addressnya akan muncul dengan otomatis. Jika belum, kita akan mengisi manual.
Lalu Next.



20. Pada WINS Servers, Lewati saja. Klik Next.



21. Pada Activate Scope, pilih “Yes, I want to activate this scope now”. Lalu Next.



22. Setelah itu Finish.




Tentang OCR
Kali ini saya akan membahas tentang OCR



1. Pengertian OCR (Optical Character Recognition)

OCR adalah sebuah sistem komputer yang dapat membaca huruf, baik yang berasal dari sebuah pencetak (printer atau mesin ketik) maupun yang berasal dari tulisan tangan. Adanya sistem pengenal huruf ini akan meningkatkan fleksibilitas ataupun kemampuan dan kecerdasan system komputer. Dengan adanya sistem OCR maka user dapat lebih leluasa memasukkan data karena user tidak harus memakai papan ketik tetapi bias menggunakan pena elektronik untuk menulis sebagaimana user menulis di kertas. Adanya OCR juga akan memudahkan penanganan pekerjaan yang memakai input tulisan seperti penyortiran surat di kantor pos, pemasukan data buku di perpustakaan, dll. Adanya sistem pengenal huruf yang cerdas akan sangat membantu usaha besar-besaran yang saat ini dilakukan banyak pihak yakni usaha digitalisasi informasi dan pengetahuan, misalnya dalam pembuatan koleksi pustaka digital, koleksi sastra kuno digital, dll.

2. Cara Melakukan OCR

1. Simpanlah file contoh ini kedalam komputer anda. download
2. Buka Microsoft PowerPoint, dan insertkan file gambar tersebut kedalam dokumen presentasi anda.
3. Klik Kanan pada gambar, pilih Save Picture As, beri nama file dan pilih format penyimpanan menjadi TIFF.

4. Lalu buka Microsoft Office Document Imaging dari Menu Start > All Programs > Microsoft Office > Microsoft Office Tools > Microsoft Office Document Imaging.
5. Bukalah file tiff tadi melalui Microsoft Office Document Imaging.
6. Pilih Tools > Recognize Text Using OCR
7. Setelah proses konversi selesai, blok teks yang ingin diambil dengan menggunakan select tool.
8. Pilih Tools > Send Text To Word.
9. Hasil dari Konversi ditampilkan kedalam dokumen Word.

3. Software" yang bisa melakukan OCR

1. OCR dengan menggunakan Microsoft OneNote 2007
2. OCR Dengan Menggunakan Microsoft Office Document Imaging
3. OCR Sederhana
4. TopOCR
5. FreeOCR

4. Hal yang dibutuhkan untuk melakukan OCR

Untuk melakukan OCR sendiri harus memerlukan sebuah perangkat lunak dan perangkat keras. Scanner merupakan salah satu perangkat keras yang dibutuhkan. Sedangkan untuk perangkat lunaknya adalah seperti Omnipage, Abbyy FineReader, dll.
Pengertian scanner
Pengertian scanner

Scanner merupakan suatu alat yang berfungsi seperti mesin fotokopi, yaitu dengan cara memasukkan data melalui pencahayaan dan selanjutnya diterjemahkan dalam bentuk digital. Sensitive kepada cahaya dan dapat menerjemahkan teks, barcode, gambar, dan sebagainya. Hasil scanner ditampilkan pada layar monitor komputer dahulu kemudian baru dapat diubah dan dimodifikasi sehingga tampilan dan hasilnya menjadi bagus yang kemudian dapat disimpan sebagai file, teks, dokumen dan gambar.
Perangkat input scanner dapat berupa pembaca mengenal karakter tinta magnetic atau magnetic ink character recognition (MICR) dan optical data reader. MICR reader biasanya digunakan untuk transaksi cek pada suatu bank, yang ditulis dengan tinta magnetic yang hanya bisa dibaca dengan perangkat MICR dan tidak bisa dibaca dengan mata manusia.
Optical Data Reader hamper seperti MICR, namun lebih fleksibel yang dapat berupa Optical Character Recognition (OCR) reader, OCR text reader, barcode wand dan Optical Mark Recognition (OMR) reader. OCR reader dapat membaca dokumen baik yang ditulis dengan huruf cetak maupun tulisan tangan. OCR text reader banyak digunakan di took-toko atau gudang untuk membaca label data barang dalam bentuk (font) karakter OCR. Barcode wand adalah perangkat yang digunakan untuk membaca label data barang yang berbentuk kode-kode barang (bar), yang saat ini digunakan hampir sebagian besar supermarket untuk mendeteksi harga barang. OMR reader banyak digunakan untuk penilaian tes (test scoring), jawaban dari tes diberikan pada kertas mark sense form, yang berupa lingkaran-lingkaran keil yang biasanya harus diisi dengan menggunakan pensil 2B.

Cara penginstalanya :

Langkah-langkah pemasangan scanner adalah:

* Sambungkan ujung kabel data yang sesuai dengan kabel data pada scanner

* Sambungkan ujung yang lain ke port yang sesuai pada computer

* Sambungkan ujung kabel power supply ke power pada scanner

* Sambungkan adaptor pada power supply ke sumber listrik.

* Hidupkan komputer, tunggu sampai komputer selesai melakukan proses booting.

* Hidupkan image scanner dengan menekan saklar ke keadaan on..





Untuk mempersiapkan penggunaan scanner pelajarilah langkah-langkah berikut ini.

1. Siapkan CD Driver, Buku manual dan buku petunjuk instalasi dan bacalah untuk informasi awal.

2. Siapkan kabel yang dibutuhkan scanner yaitu kabel data dan kabel catu daya.

3. Pastikan komputer dalam kondisi mati.

4. Pastikan juga scanner dalam kondisi mati atau catu daya belum tersambung.

5. Carilah port USB di komputer dan masukkan konektor USB untuk menghubungkan scanner dengan komputer.

6. Sambungkan catu daya scanner, bila tombol ada tombol powernya maka scanner sudah nyala bila ada tombol powernya maka nyalakan scanner dengan menekan tombol power.

7. Kemudian nyalakan komputer. Untuk Proses Instalasi hardware ikuti petunjuk instalasi di buku petunjuk instalasi

Menggunakan scanner sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) :

• Nyalakan scanner & letakkan gambar di atas lensa.

• Jalankan program Arcsoft Photostudio 2000 (atau program pengolah gambar lainnya).

• Importlah gambar dengan mengklik icon scanner kemudian tekan tombol scan & proses pemindaian berlangsung.
• Editlah hasil pemindaian bila perlu, kemudian tekan tombol clear agar bisa menyimpan.